top of page

KEBAHAGIAAN DIANTARA DUKA

Writer: fishflashnewsfishflashnews

Penulis: Erlinda Dwi Lestari

Editor: Arianti Isthifarani


Suatu hari yang sangat cerah penuh dengan segala harapan tentang masa depan. Hari yang dinanti selama satu tahun lebih dengan segala pengorbanan dan cacian tiada henti. Rasa marah, kecewa, dan tidak berharga selalu menghantui. Rasa syukurlah yang menjadi obat utama atas semua luka. Berusaha menata retakan kekecewaan pada diri sendiri. Yah… Aku Dita dan itulah sedikit kalimat yang dapat menjelaskan perasaanku. Tuhan yang sangat baik menghandirkan sosok perempuan berhati malaikat yang perlahan membuat rasa kecewaku memudar dan semangat lagi dalam menjalankan hidup. Sahabatku masa kuliah itu bernama Nabila tapi aku lebih sering memanggilnya Bila.


Pada suatu pagi di kosku


Nabila : ”Hallo Dit!”.


Dita : “Hallo juga Bil, gimana kabarmu hari ini?”,


Nabila : “Aku sangat baik Dit, eh btw maaf yaa aku ngerepotin kamu sebenarnya hari ini kita lagi nggak ada kelas pagi tapi karena aku ada urusan di kampus kamu jadi ikut ke kampus lebih awal”.


Dita : “Santai aja kali, ini juga aku lagi bosen dikos terus jadi itung-itung refresh otak”.


Nabila : “Okedeh kalo gitu, yok naik kita berangkat sekarang”,


Dita : “Oke Dit”.


Seperti biasa selama perjalanan mereka asik dengan obrolan masalah tugas dan kampusnya. Hingga tak terasa motor Nabila telah mengantarkan mereka berdua sampai di kampus. Dan salah satu syarat masuk kampus haruslah scan sebuah aplikasi di pos satpam.


Dita : “Sini aku bantu buat scan” (Sambil menyodorkan tangan untuk mengambil Bila)


Nabila : “Makasih ya Dit”.

Dita : “Iyaa Bil”.

Nabila : “Yok naik lagi kita ke parkiran dan semoga aja masih sepi biar kita nanti gampang parkirnya”.

Dita : “Amiin semoga mudah nanti parkirnya”.


Mereka berdua pun berjalan di gerombolan teman sekelasnya yang sama-sama menyesesaikan urusan yang sama. Termasuk Bima yang merupakan sahabat dekat Dita dan Nabila. Gelisah dan rasa penasaran pada hati Dita semakin bergejolak karena tepat hari itu ia ada pengumuman kelolosan di sekolah kedinasan yang orang tuannya inginkan. Hati bimbang satu sisi tidak mau meninggalkan kampusnya dan sahabat baiknya itu satu sisi tidak tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuknya bisa berbakti pada orang tuanya. Akan tetapi semua kegelisahan itu ditutupi dengan candaan bersama teman-temannya.


Bima : “Heh, kenapa Dita kok kekampus juga ada urusan yang sama sama kita Dit?”.


Nabila : “Enggak kok ini Dita kesini cuma mau nganterin aku saja”.


Bima : “Eh… sahabat pol ya kalian”.


Dita : “Iya dongg pastinya”.


Selang beberapa lama urusan mereka telah usai dan jam sudah menuju siang dimana semakin dekat dengan dilaksanakannya kelas mereka. Akan tetapi, ada teman lain dari kelasnya juga yang datang yakni Adi. Dan secara kebetulan Dita ada keperluan dengan Adi tapi semua gagal karena ada sesuatu yang nggak sesuai rencana. Akhirnya mereka berdua pamitan pada Bima untuk duluan ke kelas.


Dita : “Bim, aku duluan ke kelas yaa”.

Bima : “Oke, kalian hati-hati ya”.

Nabila : “Siapp”.


Kurang lebih dua jam takterasa dan kelaspun telah usai. Secara dadakan ada urusan kampus yang harus diselesaikan Dita. Dan seperti biasa anatara Dita dan Nabila tak mau dipisahkan dan akhirnya Nabila yang ganti menemani Dita. Dikala sore itu pengumuman kelolosan Dita tak kunjung disebar tapi perhatian Dita sudah teralihkan hingga benar-benar lupa akan pengumuman itu dn berlanjut untuk segera menyelesaikann urusan dikampus dan pulang ke kos untuk istirahat.


Dita : “Bil, ini beneran kamu gapapa tunggu aku sampai sore gini, mending kamu pulang duu aja deh”.


Nabila : “Nggak aku bakal nunggu kamu sampi kapanpun”.


Dita : “Makasih banyak ya Bil, aku nggak tau lagi kalo nggak ada kamu”.

Nabila : “Apasih kamu berlebihan itu namanya”.


Dita : “Itu sesuai kenyataan apa yang aku bilang, intinya aku makasih banyak yang tak terkira”.


Nabila : “Iya Dit sama-sama kita saling bantu saja”.


Dita : “Kita habis ini langsung pulang aja ya badanku capek kita dari pagi dikampus sampai hampir malam ini”.


Nabila : “Iya kita langsung pulang aja badanku juga rsanya butuh rebahan, btw urusanmu udah selesai ta?”.


Dita : “Udah semua aman”.


Nabila : “Yaudah yok pulang”.


Dita : “Ayok deh…”.

Sesampainya kos Dita, Nabila langsung berpamitan buat melanjutkan pperjalanan pulang ke rumahnya.


Nabila : “Dit aku langsung ya:.

Dita : “Eh nggak mau mampir dulu?”.


Nabila : “Lain kali aja wes”.


Dita : “Hati-hati ya dan makasih banyak”.


Nabila : “Makasih kembali Dit”.


Pikiran Dita sudah terfokus pada rasa capeknya hingga melupakan pengumuman kelolosannya. Akan tetapi dia teringat kembali ketika mau ngecek HP dan ternyata udah ada ratusan notif ucapan selamat untuknya. Dan dengan hati-hati ia memastikan kembali apakah hasilnya memang benar-benar ia lolos. Yahh ternyata benar Dita dinyatakan lolos. Bahagia dan sedih menjadi satu dalam dirinya. Dalam fikirannya mulai berkecambuk keputusan apa yang akan ia ambil. Satu sisi ia merasa sudah merasa nyaman dengan kampus yang sekarang dan tidak mau kehilangan dengan teman-temannya terutama sahabat sejatinya, Nabila. Tidak hanya itu saja ia juga merasa sedih karena memikirkan biaya registrasi yang lumayan banyak dan ada masalah juga dengan keluargannya. Dan itulah rasa bahagia Dita diantara rasa sedih yang ia alami.

ความคิดเห็น


Post: Blog2_Post

©2020 by Fish Flash News

bottom of page