top of page

TINGKATKAN AKI JATENG DAN JATIM, KKP SALURKAN BANTUAN IKAN BEKU DAN OLAHAN SEBANYAK 10,8 TON

  • Writer: fishflashnews
    fishflashnews
  • May 5, 2021
  • 2 min read

Updated: May 12, 2021

Penulis: Desi Rahmadhani

Editor: Cita Wulan Mahardika Khoiri

Kementerian Kelautan dan Perikanan membagikan ikan beku dan produk olahan ikan ke salah satu pesantren di Demak, Jawa Tengah, Kamis (30/4/2021) (Foto: Humas KKP)


Berita FFN - Menteri Kelautan dan Perikanan, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M., berupaya mendorong peningkatan angka konsumsi ikan (AKI) di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Upaya itu dilakukan dengan membagikan ikan ke beberapa pesantren di kedua provinsi tersebut. Terlihat dalam sepekan terakhir, jumlah ikan yang dibagikan mencapai 10,85 ton ikan beku dan ribuan paket produk olahan ikan.


Dalam website resmi KKP, saat menghadiri acara penyerahan bantuan ikan di salah satu pondok pesantren Jawa Timur, Minggu (2/5/2021), Menteri Trenggono menyatakan bahwa program ini adalah kelanjutan dari Gemarikan.


"Bantuan ikan beku dan produk olahan ikan merupakan bagian dari program Bulan Mutu Karantina dan juga program Gemarikan. (Program) ini memang rutin digelar," ungkap Menteri Trenggono.


Bantuan ini diharapkan dapat mendongkrak angka konsumsi ikan (AKI) di Jateng dan Jatim. Mengingat berdasarkan data KKP tahun 2020, AKI Jateng sebesar 34,56 kg/kapita sedangkan Jatim sebesar 41,22 kg/kapita. Angka tersebut dinilai masih di bawah AKI nasional, sebesar 56,39 kg/kapita.


Selain itu, dalam program ini juga diadakan sosialisasi program Gemarikan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widarti.


"Sebelum mendapat bingkisan olahan ikan, para peserta mendapatkan informasi mengenai manfaat makan ikan, tips memilih ikan, atau mengolah ikan dengan cara yang benar," ungkap Artati.


Menteri Trenggono menegaskan tujuan program ini adalah untuk mendukung pergerakan roda ekonomi daerah dan memonitor proses produksi usaha perikanan lokal sebab produk olahan ikan yang dibagikan berasal dari pelaku usaha perikanan setempat. Dalam penerapannya, program ini mendapat apresiasi dari beberapa kalangan, misalnya dari salah satu pengusuh pondok pesantren yang menerima bantuan ikan, Muhammad Hanif.


"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas semua pemberian karena akan menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para santri. (Program) ini juga akan bermanfaat sekali bagi masyarakat karena dapat mengedukasi masyarakat dalam memilih ikan yang baik, yang bergizi untuk mereka," ujar Hanif. (*)

Comments


Post: Blog2_Post

©2020 by Fish Flash News

bottom of page