top of page

UNAIR SEGERA EVALUASI HASIL UJI KLINIS LIMA KOMBINASI OBAT PENAWAR COVID-19

  • Writer: fishflashnews
    fishflashnews
  • Jul 26, 2020
  • 2 min read

Penulis : Kusnul Khotimah

Editor : Anisa Muberra

Universitas Airlangga (UNAIR) akan segera melakukan evaluasi terhadap hasil uji klinis dari lima kombinasi obat penawar COVID-19. Hal tersebut sesuai dengan penuturan Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih, saat ini obat penawar COVID-19 sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Lamongan, Kediri, Rumah Sakit Unair dan RSPAD Jakarta, dikutip dari liputan6.com (14/7/2020).


Menurut Nasih, tahap uji klinis membutuhkan waktu yang cukup panjang hingga mampu dibuktikan keampuhannya lewat beberapa pengujian. Setelah lolos dari hasil pengujian nanti diharapkan kelima kombinasi obat tersebut dapat segera diadaptasikan secara massal. Rencana evaluasi tersebut akan diadakan dalam 1-2 minggu ke depan.

“Sekarang sedang diuji di sejumlah rumah sakit di Lamongan, Kediri, dan RS Unair (RSUA) serta RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebrata) Jakarta. Hasil uji klinisnya akan kami evaluasi dalam 1-2 minggu ke depan,” tutur Prof Nasih (14/7/2020) dilansir dari Antara.

Tidak hanya mengupayakan temuan obat COVID-19, UNAIR juga menyiapkan uji klinis vaksin COVID-19 yang masih dalam tahap menunggu proses uji klinik.

“Tim peneliti UNAIR juga mengembangkan vaksin pendekatan oral atau tetes. Saat ini vaksin COVID-19 ini masih dalam tahap klinik ethical clearens atau menunggu proses uji klinik,” lanjutnya.

Penemuan lima kombinasi obat penawar COVID-19 tersebut merupakan komitmen UNAIR dalam pencarian obat dan vaksin COVID-19. Sebelumnya, Nasih menyebut pihaknya tidak hanya membuat obat baru, tetapi juga mencari obat yang sudah ada.


Juni 2020, tim peneliti Universitas Airlangga Surabaya menemukan lima kombinasi obat penawar COVID-19 yang bisa langsung digunakan karena sudah ada di pasaran. Kelima kombinasi obat tersebut adalah loprinavir-ritonavir-azitromisin, loprinavir-ritonavir-doxixiclin, loprinavir-ritonavir-klaritomisin, hidroksiklorokuin-azitromisin dan hidroksiklorokuin-doksisiklin. Kombinasi lima obat tersebut dinyatakan memiliki efektivitas mencegah masuknya virus, menghambat replikasi, dan mencegah perkembangbiakannya.


Menurut Nasih, UNAIR telah melakukan proses uji toksisitas dan efektivitas kombinasi kelima regimen obat tersebut dengan menumbuhkan berbagai jenis sel target, seperti sel paru, sel ginjal, sel trakea, serta sel liver sebagai tempat tumbuhnya sel virus SARS-CoV-2 yang merupakan sel COVID-19 asli Indonesia. (*)

Referensi

Comments


Post: Blog2_Post

©2020 by Fish Flash News

bottom of page