Penulis : M. Fadhlulloh
Editor : Anisa M.
OPINI FFN - Dampak pandemi COVID-19 dirasa hampir merata ke seluruh aspek kehidupan. Salah satunya ialah pendidikan. Kegiatan belajar-mengajar di kelas tidak dapat dilakukan, jika bedekatan saja dapat menjadi ujung penyebaran virus.
Kuliah daring atau pembelajaran dari rumah dengan sistem online menjadi terobosan yang dipilih oleh hampir seluruh pemerintah di dunia. Di tengah pandemi COVID-19, kuliah daring merupakan salah satu terobosan baik yang ditunggu-tunggu para pelajar sejak dulu. Pasalnya, kuliah dengan sistem tersebut akan sangat menyenangkan bagi mahasiswa. Kuliah sembari nongkrong, bermain game , bahkan bermotor dalam kasus tertentu.
Namun, kenyataan tidak selalu semanis harapan. Permasalahan demi permasalahan bermunculan sejak pertama kali diterapkan. Mulai dari keterbatasaan sinyal, tugas menumpuk tidak seperti biasanya, dan masalah teknis yang menyulitkan sebagian mahasiswa. Berbagai upaya telah diluncurkan oleh pihak kampus atau sekolah dalam mengatasi permasalahan tersebut. Bantuan kuota internet telah diberikan kepada pelajar. Namun, semua diarasa percuma bila tidak ada jaringan atau sinyal menghilang. Semua serasa lumrah, lebur akan keadaan. Pemakluman pun agaknya menjadi hal wajib.
Di sisi lain, beberapa pengajar yang terkendala waktu atau memang lebih mudah “seperti itu” melancarkan tugas demi tugas dengan deadline singkat, minim tatap muka, dan penjelasan pun seadanya. Hal tersebut tertuang dalam aspirasi mahasiswa melalui Hearing yang dilakukan Badan Legislatif Mahasiswa, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga (14/4/2020). Poin ke-3 menyatakan bahwa penerimaan materi pembelajaran kurang efektif karena sejauh ini mahasiswa sering menjumpai komunikasi satu arah pada proses pembelajaran. Para pengajar tentu mengerti. Mengeluh rasanya malu, tetapi hal tersebut jelas akan merugikan pelajar. Kemungkinan terburuk ialah penurunan performa akademik.
Kuliah daring bukan hanya tentang tugas, melainkan juga tatap muka seperti halnya perkuliahan di kelas dengan penjelasan materi yang gamblang. Tugas tanpa penjelasan ibarat makan nasi tanpa lauk, hanya karbohidrat tanpa asupan protein. Dua hal tersebut sangat berhubungan, sehingga harus seimbang dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi dari kedua belah pihak. (*)
Comments