Penulis: Ilmi Bening Nur Qalbu
Editor: Wasiatul Ulumiah
Berita FFN -
1. Persiapan Wadah Ikan Cupang
Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan bahkan di wadah sempit sekalipun. Menurut penelitian Prasadi (2019), persiapan wadah ikan cupang dapat menggunakan wadah baskom maupun kolam terpal asalkan wadahnya lebih kecil daripada wadah pembesaran. Adapun budidaya menggunakan kolam terpal dapat menggunakan ukuran 1 m x 1 m x 40 cm [1].
Persiapan wadah budidaya ikan cupang
2. Seleksi Induk
Seleksi induk dapat dilakukan dengan memilih induk yang unggul dan berkualitas. Induk yang unggul dan berkualitas dapat diketahui melalui pengamatan morfologinya. Berdasarkan penelitian Prasadi (2019), pemilihan induk dapat dilakukan dengan mengamati bentuk tubuh dan warna dari ikan cupang. Pemilihan induk sangat mempengaruhi anakan yang dihasilkan [1].
Indukan ikan cupang
3. Pemijahan
Pemijahan ikan cupang dilakukan dengan menggunakan perbandingan jantan dan betina 1:1. Induk jantan yang sudah siap memijah akan tampak gelembung-gelembung yang menyatu dan berbentuk seperti busa. Apabila sudah tampak semakin banyak busa yang dihasilkan, maka induk betina dapat dimasukkan dalam wadah pemijahan. Setelah beberapa hari, akan tampak telur berukuran kecil dan berwarna putih pada busa yang dihasilkan jantan tadi. Dalam pemijahan ikan cupang ini harus berhati-hati karena dalam tahap ini benih ikan cupang rentan terhadap kematian. Ikan cupang betina dan jantan memiliki rentang waktu yang berbeda dalam perkawinannya. Hal ini didukung oleh penelitian Prasadi (2019) yang mengemukakan bahwa ikan cupang jantan dapat kawin hingga 8 kali, sedangkan ikan betina cukup sekali kawin. Apabila ikan dipaksakan kawin maka anakan yang dihasilkan dominan berjenis kelamin betina [1].
Ikan cupang yang siap untuk dipijah
Telur ikan cupang
4. Pemeliharaan telur
Apabila telur sudah banyak dihasilkan, maka cupang betina harus segera dikeluarkan dari wadah pemijahan. Biasanya telur akan menetas dalam waktu 3 hari. Menurut Prasadi (2019) dalam penelitiannya, telur akan menetas dalam 24 jam setelah pembuahan dan harus dipisahkan dari cupang jantan dalam waktu 3 hari setelah menetas [1].
Larva ikan cupang
5. Pemeliharaan larva dan burayak
Larva ikan cupang yang sudah menetas selama 3 hari tidak boleh diberikan pakan terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian Prasadi (2019), larva yang baru menetas tidak boleh langsung diberikan pakan karena masih mempunyai egg yolk yang terdapat pada tubuhnya sebagai cadangan makanan. Larva yang baru menetas juga memiliki pencernaan yang masih belum sempurna, sehingga apabila diberikan pakan hanya akan membuat air pemeliharaan menjadi membusuk dan dapat mempengaruhi kesehatan cupang. Pada waktu setelah 3 hari pertama, ikan cupang baru boleh diberi makan berupa infusoria. Kemudian, pada umur 1 bulan dapat digunakan pakan berupa kuning telur. Lalu, pada umur 2-3 bulan dapat diberi pakan berupa cacing sutera [1].
Burayak ikan cupang
6. Panen
Pemanenan dapat dilakukan setelah cupang berumur 2-3 bulan. Pada umur 2-3 bulan, ikan cupang harus segera dipisahkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari serangan yang terjadi terhadap sesama ikan [1].
Anakan ikan cupang
Referensi:
[1] Prasadi, O. 2019. Pemanfaatan Lahan Sempit Sebagai Tempat Budidaya Ikan Cupang di Mertasinga, Cilacap. Aksilogiya, 3(2):113-123.
Comments