top of page
Writer's picturefishflashnews

SAATNYA BUDIDAYA MEMEGANG KENDALI SEBAGAI LEADER INDUSTRI PERIKANAN

Penulis: Ratih Ayu Setianingsih

Editor: Enkhena Auliya Maha Dewi


Budidaya ikan dengan berbagai sistem budidaya seperti kolam tanah, tambak, keramba jaring apung, dan sistem bioflok (Sumber: Jogjaaja.com).


Berita FFN — Budidaya perikanan adalah kegiatan rekayasa manusia dengan menambahkan input dan energi untuk meningkatkan produksi organisme akuatik yang bermanfaat dengan memanipulasi tingkat pertumbuhan, mortalitas, dan reproduksinya. Akuakultur dapat pula didefinisikan sebagai kegiatan pemeliharaan ikan dalam arti luas dimana di dalamnya diterapkan kegiatan pertanian dan peternakan (Rejeki, dkk., 2019). Beberapa pakar mendefinisikan bahwa budidaya perikanan atau akuakultur sebagai kegiatan pemeliharaan biota air pada kondisi terkontrol, baik secara intensif maupun semi intensif. Namun demikian, ada pakar yang menyatakan bahwa akuakultur merupakan kegiatan pemeliharaan flora dan fauna air, tetapi tidak termasuk dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan pembenihan jenis-jenis biota untuk akuarium, biota untuk eksperimen atau percobaan di laboratorium, dan biota yang dipelihara khusus untuk memenuhi kebutuhan perorangan (Setyono, 2004). Budidaya perikanan dapat diharapkan dalam mewujudkan misi kesejahteraan masyarakat perikanan dan kelautan. Pada tingkat bawah budidaya perikanan memiliki kontribusi terhadap kesejahteraan para pembudidaya ikan dan menjamin ketersediaan pangan yang bergizi.


Secara global budidaya perikanan dapat berkontribusi terhadap 44,1% dari total produksi ikan dunia yang terjadi pada tahun 2014. Dari tahun ke tahun terjadi peningkatan persentase yang mana negara Asia mendominasi 88,91% dalam produksi ikan budidaya. Kondisi di Indonesia sendiri, budidaya perikanan cenderung mengalami kenaikan secara signifikan sejak tahun 2003 dengan total produksi 13,7 ton (Pusdatin KKP, 2013). Komoditas perikanan yang dominan dibudidayakan adalah ikan air tawar yang sebagian besar dikelola secara sederhana dengan berbagai sistem intensif, semi intensif, ekstensif, mina padi, dan kolam tenang dengan air kecil. Strategi dan mekanisme yang efektif membantu para pembudidaya ikan skala kecil dalam mengatasi keterbatasan dan tetap komparatif pada perubahan lingkungan usaha. Adanya program dan kegiatan penyuluhan dapat mendorong terbentuknya kelembagaan dan organisasi yang berbasis pada masyarakat sebagai penyedia layanan (Hermawan, dkk., 2018).


Menurut prediksi FAO, pada tahun 2050 penduduk di dunia dapat mencapai 9,7 miliar jiwa dengan pola konsumsi makanan yang aman dan sehat sehingga memicu adanya peningkatan konsumsi ikan di dunia. Sedangkan menurut prediksi pada tahun 2030 jumlah penduduk yang ada di dunia mencapai 8,5 milyar jiwa dengan tingkat konsumsi ikan mencapai 22,5 kg per kapita per bulan dan dimana untuk memenuhi pangan tersebut maka 62% konsumsi ikan berasal dari kegiatan budidaya. Lalu bagaimana dengan ikan hasil tangkapan? Ikan yang dihasilkan dari penangkapan memiliki penurunan potensi kelestarian sumberdaya perikanan dan merusak ekosistem peran yang pada akhirnya menurunkan suplai produksi ikan. Selain itu, adanya kekhawatiran terhadap fakta bahwa kegiatan penangkapan ikan yang sudah berada pada tahap eksploitasi yang berlebih (KKP, 2022).


Indonesia memiliki potensi sebagai leader dalam industri perikanan budidaya karena memiliki luas lahan indikatif sebesar 17 juta hektar. Selain itu, nilai ekspor perikanan budidaya di Indonesia dari tahun 2017 mencapai USD 207,8 juta, dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai USD 176,6 juta. Adanya peningkatan hasil budidaya di Indonesia dari tahun ke tahun mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang berbasis padat karya sehingga membantu dalam mensejahterakan masyarakat perikanan dan kelautan. Di Indonesia perikanan budidaya dapat diprediksi mencapai 60% dari total kebutuhan ikan secara nasional. Hal-hal tersebut dapat membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi sebagai leader dalam industri perikanan budidaya di dunia (KKP, 2022). (*)



Referensi :

Diakses pada 4 Juni 2022 dari Kementrian Kelautan dan Perikanan. https://kkp.go.id/djpb/infografis-detail/653-saatnya-budidaya-pegang-kendali.

Hermawan, A., Siti, A., dan Anna, F. 2017. Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kelompok Usaha Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1): 1-13.

Pusdatin (KKP). 2013. Kelautan dan Perikanan dalam Angka 2013, Jakarta (ID): Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Rejeki, Sri., Aryati, R.W., Widowati, L.L. 2019. Pengantar Akuakultur. Semarang. Universitas Diponegoro, Semarang.

Setyono, D.E.D. 2004. Pengetahuan Dasar Akuakultur. Vol. 29, No. 1 : 27-32.

12 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


Post: Blog2_Post
bottom of page