Penulis: Achmad Rahedi Dwi Subhakti
Editor: Sinta Elisa Oktavia
Berita FFN - Cemaran mikroplastik telah mengancam kelangsungan ekosistem. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh IOP Conference Series: Earth and Environmental Science tahun 2021, bahwa adanya cemaran mikroplastik di sungai Citanduy Jawa Barat yang bersumber dari aktivitas manusia.
Mikroplastik merupakan plastik yang berukuran kurang dari 5 mm. Cemarannya dapat ditemukan pada berbagai lingkungan, termasuk perairan. Mikroplastik masuk ke dalam air melalui sampah plastik yang dibuang ke perairan. Sampah plastik akan terdegradasi oleh lingkungan, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Cemaran mikroplastik di perairan umumnya bersumber dari aktivitas manusia, seperti kegiatan industri dan rumah tangga. Sampah plastik yang masuk ke sungai akan terbawa oleh arus hingga bermuara laut.
Mikroplastik di perairan dapat menyebabkan berbagai dampak pada kehidupan organisme akuatik seperti gangguan metabolisme, imunitas dan fisiologis. Bentuk yang kecil dengan warna yang beraneka ragam menjadikan mikroplastik menyerupai plankton sehingga termakan oleh organisme air. Adsorpsi mikroplastik di sedimen juga dapat termakan oleh organisme bentos seperti kerang-kerangan. Jika mikroplastik telah termakan oleh organisme akuatik yang dapat masuk ke rantai makanan melalui organisme yang memakannya. Pada akhirnya mikroplastik akan sampai pada manusia.
Sifat mikroplastik yang sulit terlihat dan mudah menyebar, menyebabkan belum ada metode yang paling efektif dalam penanganannya. Cara yang paling tepat adalah menerapkan langkah preventif. Mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat mengurangi sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan. Menghentikan pembuangan sampah plastik ke perairan juga penting dilakukan sebagai upaya memutuskan sumber pencemaran. Dalam hal ini, penting adanya sinergitas antar elemen untuk mengatasi persoalan yang memiliki dampak jangka panjang.(*)
Comments