Penulis: Wahyu Aprilya Ernawati
Editor: Wasiatul Ulumiah
(Foto: https://kkp.go.id/djpb)
Berita FFN — Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah salah satu jenis spesies ikan yang masih tergolong cukup baru dibudidayakan di Indonesia. Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii), dapat dijumpai di daerah pesisir tertentu seperti di Pulau Batam, Kepulauan Riau. Di daerah tersebut ikan bawal bintang sudah banyak dibudidayakan di balai budidaya laut Batam, dengan menggunakan sistem KJA. Para pembudidaya memiliki daya ketertarikan sendiri untuk membudidayakan ikan bawal bintang, karena memiliki pertumbuhan yang cepat, tahan terhadap penyakit, pemeliharaan yang cukup mudah, dan permintaan pasar yang cukup tinggi, mulai dari pasar lokal hingga internasional seperti Singapura, Jepang, Kanada, Taiwan, dan Hongkong (Retnani dan Nurlita, 2012).
Banyaknya permintaan pasar yang semakin meningkat, menyebabkan produksi hasil panen juga menjadi pengaruh untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, masih ada kendala dari hasil tangkapan di alam, seperti ketersediaan benih di alam yang semakin berkurang serta hasil tangkapan yang tidak menentu (Putri dkk, 2014). Cara untuk mengatasi kendala ini yaitu dengan melakukan budidaya sistem intensif. Tetapi hal tersebut juga memerlukan banyak pakan buatan untuk mendukung keberlangsungan hidup ikan bawal bintang.
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan pakan buatan adalah penyusunan formulasi pakan yang bertujuan untuk memastikan semua kandungan gizi dari bahan yang digunakan memiliki kualitas yang bagus dan secara ekonomi harganya dapat di jangkau, mudah didapatkan, serta memiliki banyak kandungan sehingga mampu menunjang keberlangsungan pertumbuhan ikan bawal bintang. Bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan buatan, yaitu tepung ikan (20 g), meat and bone meal (12 g), poultry meat meal (13 g), soy bean meal (10 g), corn gluten meal (6 g), brand pollard (11 g), tepung terigu (18 g), tepung gaplek (4,58 g), minyak ikan (3 L), lecithin (0,3 g), vitamin C (0,05 g), vitamin premix (0,5 g), taurin (0,01 g), immunostimulan (0,05 g), anti oksidan (0,01 g), mineral premix (0,5 g), enzim (0, 1 g), garam (0, 35 g), methionine (0,2 g), lysine (0,3 g), dan anti mold (0,05 g).
Hasil pakan buatan memiliki kandungan nutrisi yang sangat menunjang untuk pertumbuhan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii). Adapun kandungan nutrisinya yakni protein minimal 37%, lemak minimal 9%, kadar air maksimum 10%, dan kadar abu minimal 9%. Pemberian pakan harus sesuai dengan dosis yakni 3-5 % per hari. Hal ini berdasarkan bobot biomassa yang memiliki frekuensi pemberian 2-3 kali per hari. (*)
Referensi:
https://kkp.go.id/djpb/infografis-detail/12153-pembuatan-pakan-ikan-bawal-bintang-di-unit-produksi-pakan-ikan-mandiri-pangandaran. Diakses pada tanggal 2 April 2022.
Putri, A. K., A. Sutrisno., dan Djuwita. 2014. Tingkat Kerja Osmotik dan Perkembangan Biomassa Benih Bawal Bintang Trachinotus blochii yang Dikultivasi pada Media dengan Salinitas Berbeda. Diponegoro Journal of Maquares, 4(1): 159-168.
Retnani, H. T., dan A. Nurlita. 2013. Pengaruh Salinitas Terhadap Kandungan Protein dan Pertumbuhan Ikan Bawal Bintang Trachinotus blochii. Jurnal Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Comments