Penulis: Lisa Safitri
Editor: Hashyyati Diana
Cumi-cumi adalah salah satu jenis cephalopoda bertubuh lunak dan memiliki cangkang yang terbuat dari sel kapur. Cumi-cumi memiliki kepala dan kaki yang dapat dibedakan dengan jelas. Organ mata terdapat di kepala dengan ukuran yang besar serta tentakelnya dilengkapi dengan alat penghisap yang berfungsi sebagai kemudi ketika berenang. Selain itu, tentakel digunakan untuk mempertahankan diri dan menangkap mangsa. Cumi-cumi menangkap mangsanya menggunakan tentakel dan hewan ini dapat mengelabui musuhnya dengan menyemprotkan cairan tinta berwarna gelap atau merubah warna kulitnya (Wulandari, 2018).
Cumi-cumi memiliki karakteristik yang unik dari hewan laut lainnya, yaitu memiliki kantung tinta yang terdapat di atas usus besar dan bermuara di dekat anus. Bila cumi-cumi diserang musuh, kantung tinta akan berkontraksi melalui pipa. Hal ini menyebabkan pembentukan awan hitam di sekelilingnya yang memudahkan cumi-cumi untuk melarikan diri dari predator (Wulandari, 2018).
Tinta cumi-cumi bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Alkaloid merupakan kelompok terbesar dari metabolit sekunder yang beratom nitrogen dan bersifat basa. Beberapa jenis alkaloid memiliki manfaat dalam pengobatan antara lain sebagai antiinflamasi, antihipertensi, antidiare, antidiabetes, antimikroba dan antimalaria, tetapi beberapa senyawa golongan alkaloid bersifat racun. Selain itu tinta cumi-cumi ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10-15% protein, sehingga menjadi salah satu sumber protein yang sama baiknya dengan kandungan protein pada daging (Wulandari. 2018).
Tinta yang dihasilkan cumi-cumi untuk mempertahankan diri juga memiliki banyak kegunaan dalam bidang kesehatan dan makanan. Rasa dari tinta hitam tersebut cenderung asin secara alami karena cumi-cumi banyak menyerap air laut selama hidupnya dan beberapa partikelnya mengendap di tubuh. Tinta cumi menjadi bahan populer sajian masakan di sejumlah kawasan. Namun, tak cuma menambah rasa gurih, tinta cumi juga kaya akan manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat tinta cumi-cumi bagi kesehatan yaitu:
1. Bersifat antimikroba melawan bakteri
2. Bersifat antioksidan yang melawan radikal bebas
3. Mengatasi tukak lambung, tinta cumi-cumi mampu mengurangi produksi asam lambung
4. Menurunkan tekanan darah
Mengonsumsi cumi-cumi secara berlebihan dapat menimbulkan efek kurang baik bagi tubuh. Hal ini disebabkan cumi mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Kandungan kolesterol pada cumi-cumi yaitu 159 mg/100 g setara dengan udang 161 58 mg/100 dan lebih tinggi dibandingkan kolesterol pada ayam broiler maupun ayam kampung. Kandungan kolesterol yang tinggi dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit salah satunya adalah penyakit jantung koroner (Salim dkk., 2016).
Referensi:
Mariana, Marcel. 2013. STOP! Jangan Lagi Buang Tinta Cumi karena Punya Manfaat Luar Biasa yang Lebih dari Vaksin Covid-19. https://sajiansedap.grid.id/read/102782638/stop-jangan-lagi-buang-tinta-cumi-karena-punya-manfaat-luar-biasa-yang-lebih-dari-vaksin-covid-19
Salim, F. A. Arifin, dan M. Asnawati. 2016. Korelasi antara kadar kolesterol total dengan jumlah monosit pada pasien penyakit jantung koroner. Berkala kedokteran 12(1): 95-101.
Wulandari, D. A. 2018. Morfologi, klasifikasi, dan sebaran cumi-cumi famili Loliginidae. Oseana, 43(2), 48-65.
Wulandari, D. A. 2018. Peranan cumi-cumi bagi kesehatan. Oseana, 43(3), 52-60.
Comments